Kamu punya golongan darah AB? berarti kamu unik karena golongan darah ini sangatlah jarang dan langka. Pasalnya, kurang lebih hanya ada sekitar 5% penduduk dunia yang mewarisi golongan darah ini. Tercatat, untuk golongan darah AB rasio minus (AB-) hanya 3% di muka bumi ini yang memiliknya, sedangkan untuk rasio plus (AB+) lebih sedikit, yakni 2%. Karena itu pula, golongan darah ini tidak boleh sembarangan menerima transfusi darah. Namun ternyata, fakta mengejutkan kita dapatkan di Jepang yang ternyata 'diskriminatif'' terhadap golongan darah ini.
ASAL MUASAL
Kesengajaan untuk mengaitkan kepribadian seseorang dengan golongan darah yang dimilikinya bermula pada tahun 1927. Seorang psikolog bernama Furukawa Takeji mempublikasikan sebuah jurnal berjudul "The Study of Temperament Through Blood Type" atau yang berarti "Studi tentang Temperamen Melalui Golongan Darah".
Jurnal tersebut berisi banyak kecacatan berpikir dan terpengaruh oleh riset di Eropa yang berusaha mengunggulkan superioritas rasial. Sejak jurnal itu dipublikasikan hingga saat ini tak sedikit ilmuwan yang tak percaya, ada hubungannya antara golongan darah dan kepribadian seseorang.
OBSESIF TERHADAP GOLONGAN DARAH
Dampak dari jurnal Furukawa rupanya sangat masif di Jepang. Penduduk di Negeri Sakura itu sangat terobsesi dengan golongan darah. Mereka, misalnya, meyakini bahwa orang dengan golongan darah O itu cocok menjadi tentara karena punya kepercayaan diri tinggi.
Sedangkan golongan darah A diyakini punya kepribadian penurut dan sensitif sehingga lebih cocok menjadi petani. Saking terobsesinya, ketika seorang menteri mengundurkan diri pada 2011 ia mengklaim ada yang salah dengan golongan darahnya.
Komposisi golongan darah di Jepang, menurut laporan, terdiri dari 40 persen bergolongan darah A, 30 persen adalah O, 20 persen merupakan pemilik golongan darah B, sedangkan AB hanya terdiri dari 10 persen. Golongan darah A dan O adalah yang paling favorit.
Seperti si mantan menteri yang menyalahkan golongan darahnya — yang kebetulan adalah B — begitu juga dengan mayoritas masyarakat Jepang. Minoritas yang memiliki golongan darah B dan AB seringkali menjadi korban prasangka dan diskriminasi.
Kedua golongan darah diyakini oleh masyarakat Jepang sebagai penyebab mengapa pemiliknya adalah orang-orang yang sangat individualistik dan senang melakukan sesuatu sesuka hati. Bukan hanya prasangka saja, para pemilik golongan darah B dan AB juga menjadi korban bullying hingga didiskriminasi dalam pendidikan, pekerjaan, dan pernikahan. Oleh karena itu, mereka yang memiliki golongan darah AB di Jepang akan susah menemukan pekerjaan serta mudah mendapat tekanan sosial.
Itulah sekian penjelasan mengenai diskriminatif golongan darah AB. Buat kamu yang ingin melamar pekerjaan atau bahkan tinggal di Jepang alangkah baiknya untuk periksa golongan darah terlebih dahulu yaa. Karena di Jepang, golongan darah sangat menentukan nasib & jabatan seseorang dalam sebuah pekerjaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar